Dalam pertandingan penyisihan grup Euro 2024 yang berakhir dengan skor seri 1-1 antara Inggris dan Denmark, penampilan Trent Alexander-Arnold mendapatkan sorotan yang beragam dari media. Pemain Liverpool ini yang dimainkan sebagai gelandang oleh Gareth Southgate menciptakan tiga peluang, lebih dari pemain Inggris lainnya sebelum digantikan pada menit ke-54 pertandingan, untuk kedua kalinya berturut-turut.
Meskipun Alexander-Arnold tidak memberikan penampilan terbaik, dia juga tidak bisa dianggap sebagai pemain terburuk di lapangan. Jonathan Northcroft dari Times memuji perannya dalam membantu Inggris di awal pertandingan, tetapi mengakui ia membuat kesalahan di awal pertandingan. Sementara itu, Phil McNulty dari BBC Sport berpendapat bahwa tidak adil jika Alexander-Arnold dijadikan kambing hitam atas kekurangan yang ada dan menyalahkan Southgate yang memposisikannya di luar posisi aslinya.
Di sisi lain, Jacob Steinberg dari Guardian memberikan penilaian keras dengan menilai Alexander-Arnold hanya 4 dari 10, serta Kieran Jackson dari Independent yang menyatakan eksperimen memposisikannya di lini tengah belum membuahkan hasil. Malik Ouzia dari Evening Standard juga memberikan penilaian rendah kepada Alexander-Arnold, mengkritik penguasaan bola dan posisinya yang kurang tepat. Richard Martin dari GOAL mempertanyakan keputusan memainkannya di lini tengah karena sering kehilangan bola.
Meskipun kritik terhadap Alexander-Arnold cukup keras dari beberapa pihak, masih ada yang mengakui kontribusinya dalam membentang lapangan dan menciptakan peluang. Namun, keputusan Southgate untuk terus memainkannya di posisi gelandang terus menjadi topik yang hangat diperbincangkan, terutama menyangkut kesesuaian posisi tersebut bagi Alexander-Arnold dan strategi tim secara keseluruhan. Inggris masih memiliki peluang besar untuk melaju dari grup mereka, tetapi akan menjadi menarik untuk melihat apakah Alexander-Arnold akan tetap berada dalam susunan pemain untuk pertandingan berikutnya.