Pada suatu malam yang dingin di Gelsenkircheng, Jerman, pertandingan antara Spanyol dan Italia hanya diputuskan oleh gol bunuh diri Riccardo Calafiori. Namun, pertandingan tersebut juga menampilkan bakat-bakat menarik dari Spanyol, terutama dari dua pemain sayap muda, Nico Williams dan Lamine Yamal, yang terus menunjukkan potensi mereka untuk bersinar di Euro 2024.
Williams menjadi sorotan dalam pertandingan tersebut dengan umpan silangnya pada babak kedua yang secara tidak sengaja disundul oleh Calafiori ke dalam gawangnya sendiri. Gol tersebut cukup untuk memastikan Spanyalolos ke babak 16 besar dengan masih menyisakan satu pertandingan di fase grup.
Kendati Italia akan menentukan nasib mereka dalam laga terakhir grup melawan Kroasia, mereka tidak banyak memiliki alasan untuk mengeluh mengenai hasil pertandingan ini. Spanyol mendominasi pertandingan dengan 21 tembakan, berbanding tiga dari Italia. Setelah kehilangan dominasi penguasaan bola dalam pertandingan kompetitif mereka sebelumnya, Spanyol kembali menguasai bola di pertandingan ini. Namun, mereka tidak kehilangan karakteristik permainan langsung yang kini semakin menjadi ciri khas tim di bawah arahan pelatih Luis de la Fuente.
Di tengah keunggulan tersebut, pemain-pemain muda seperti Williams dan Yamal menjadi pusat perhatian. Keduanya memiliki kemampuan untuk membuat penonton terkesan dengan permainan mereka. Williams, yang berusia 21 tahun dan berasal dari klub Athletic Bilbao, menunjukkan kemampuan menggiring bolanya yang menakjubkan. Dia beberapa kali melewati bek lawan dan bahkan sempat memberi umpan yang hampir berakhir gol.
Sementara itu, Yamal, meskipun baru berusia 16 tahun, telah menunjukkan kematangan dalam permainannya. Dia membuat sejarah sebagai pemain termuda yang tampil di Euro, dan dalam pertandingan ini, dia berhasil melewati beberapa pemain bertahan Italia sebelum memberikan bola kepada Morata yang sayangnya tidak berhasil mencetak gol.
Raja Spanyol, Felipe VI, yang hadir langsung menyaksikan laga tersebut, pun terkesan dengan penampilan tim. Dia berkomentar pada babak pertama bahwa meskipun Spanyol belum mencetak gol, penampilan mereka sangat bagus dan mereka telah menciptakan banyak peluang.
Keberhasilan Spanyol tidak lepas dari kontribusi besar Williams dan Yamal. Keduanya menawarkan sesuatu yang berbeda dibandingkan tim Spanyol di masa lalunya yang lebih fokus pada penguasaan bola. Kini, mereka menunjukkan bahwa Spanyol juga dapat memenangkan pertandingan dengan cara yang beragam.
Dilatarbelakangi oleh cerita keanekaragaman, Williams dengan latar belakang orang tua dari Ghana dan Yamal dari Maroko dan Guinea Khatulistiwa, keduanya juga membawa cerita unik ke dalam tim. Ini menunjukkan gambaran Spanyal yang lebih beragam.
Dengan semua elemen yang mereka bawa, baik Williams maupun Yamal tidak hanya menjadi pemain kunci di pertandingan ini, namun juga simbol harapan baru untuk Spanyol dalam meraih kejayaan di Euro 2024.