Italia Berupaya Pertahankan Gelar di Kejuaraan Eropa dengan Strategi dan Pemain Andalan
Italia Berupaya Pertahankan Gelar di Kejuaraan Eropa dengan Strategi dan Pemain Andalan

Tim nasional sepak bola Italia, yang juga dikenal dengan sebutan Azzurri, akan mempertahankan gelar mereka di Kejuaraan Eropa yang akan datang. Italia memenangkan kompetisi ini untuk pertama kalinya sejak tahun 1968 pada Euro 2020, mengalahkan Inggris melalui adu penalti di final di Wembley. Namun, sejak itu, mereka mengalami beberapa kesulitan, termasuk gagal lolos ke Piala Dunia untuk edisi kedua berturut-turut dan menggantikan pelatih Roberto Mancini dengan Luciano Spalletti, yang membawa Napoli menjadi juara Serie A pada tahun 2022/2023.

Meskipun mengalami beberapa hambatan, Italia berhasil finish di posisi ketiga di Liga Bangsa-Bangsa UEFA untuk kedua kalinya berturut-turut dan menempati posisi kedua di grup kualifikasi mereka untuk turnamen ini, di belakang Inggris. Sebagai detentor gelar dan mengingat reputasi mereka, selalu ada harapan besar pada Italia dalam setiap turnamen besar.

Di pertandingan pembuka mereka, tim Azzurri harus bangkit dari ketertinggalan setelah Albania membuat kejutan dengan gol cepat, memimpin 1-0. Namun, gol dari Alessandro Bastoni dan Nicolo Barella berhasil membalikkan keadaan menjadi kemenangan 2-1 untuk Italia. Italia kembali mengalami kekalahan dari Spanyol di pertandingan kedua, membuat mereka harus berjuang untuk posisi kedua di grup.

Jika Italia berhasil finish di posisi kedua grup, mereka akan bermain melawan runner-up Grup A, yang kemungkinan besar adalah Swiss. Selanjutnya, mereka akan menghadapi pemenang Grup C atau salah satu tim peringkat ketiga dari Grup D, E, atau F, yang diperkirakan akan melawan Inggris dalam sebuah pertandingan ulangan final Euro 2020. Selanjutnya, mereka mungkin akan berhadapan dengan Prancis atau Belgia di semi-final, sebelum melawan Jerman atau Spanyol di final.

Gianluca Scamacca menjadi kandidat pencetak gol terbanyak bagi Italia, dengan catatan rata-rata satu gol setiap 117 menit untuk Atalanta pada musim 2023/2024. Scamacca telah memiliki musim yang mengesankan dengan Atalanta, juara Liga Europa, mencetak 18 gol dan memberikan tujuh assist.

Nicolo Barella, playmaker utama Italia, telah terbukti efektif di lini tengah Italia, meskipun tugas kreatifnya di klub sedikit berkurang karena peran lain yang diembannya. Sedangkan Giovanni Di Lorenzo dikenal sebagai pemain yang tidak segan melakukan pelanggaran demi menghentikan serangan lawan.

Untuk pemain muda yang menonjol, Riccardo Calafiori mulai menunjukkan kualitasnya di usia 22 tahun. Meski sempat mencetak gol bunuh diri saat kalah 1-0 dari Spanyol, performanya tidak boleh diabaikan.

Di sisi strategi, Spalletti telah bereksperimen dengan formasi tiga bek dalam persahabatan baru-barh ini, namun mengingat waktu yang singkat menuju turnamen, formasi 4-3-3 yang telah membawa mereka sejauh ini tampaknya akan tetap digunakan. Italia akan berusaha mendominasi pemilikan bola, namun tidak ragu untuk bermain defensif dan menggunakan kecepatan gelandang mereka seperti Barella dan Davide Frattesi untuk melakukan serangan balik.

Italia dijadwalkan untuk melanjutkan pertandingan berikutnya melawan Kroasia pada 24 Juni 2024 di Red Bull Arena.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *